-Assalamualaikum wr.wb-
Bertemu lagi dengan blog saya sederhana ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan artikel dengan pokok pembahasannya merupakan lanjutan dari "Teknik Dasar Fotografi"
Sebelum itu mari kita mengulas sedikit apa itu fotografi? & bagaimana sejarah fotografi?
-Pengertian
Fotografi berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan
"Grafo" :
Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media
cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk
menghasilkan gambar atau foto
dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek
tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk
menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang
bisa dibuat.
-Sejarah
Th 1614, Angelo Sala menggungakan perak nitrat yang dibakar oleh sinar matahari dengan kertas dibungkus. Penemuan dengan efek sinar matahari ini dianggap kurang berguna oleh ilmuwan lain. Th 1717, Johann Heinrich Schulze, profesor german yang menggunakan botol berisi perak nitrat dan kapur secara tidak sengaja ada dekat jendela. Campuran ini membuat menjadi gelap dengan seagian berwarna putih dan membuat garis pada botol. Seorang ahli kimia, Carl Wilhelm Scheele menemukan ammonia larut dalam perak nitrat tetapi bukan partikel gelap.
Baiklah setelah kita membahas definisi fotografi diatas, sekarang kita langsung saja menuju ke inti pembahasan kita.
-Pokok Pembahasan-
Pada kesempatan sebelumnya saya sudah membagikan artikel mengenai Teknik Dasar Fotografi , dan dalam artikel tersebut belum ada yang menyinggung masalah Segitiga Exposure. Walaupun sebenarnya ada, namun tidak semua dari kita tidak mengetahui jelas apa itu Segitiga Exposure.
Adalah beberapa faktor kombinasi dari berapa lama sensor mengangkap cahaya, berapa banyak cahaya yang datang dan seberapa sensitif sensor terhadap cahaya.
Hal-hal iniberdasarkan pada 3 hal, yaitu:
• ukuran aperture,
Aperture atau biasa disebut juga dengan diafragma adalah bukaan komponen lensa. Aperture ini terbuat dari bilah-bilah lempengan logam yang ditengahnya bisa membuka dengan lebar dan sempit sehingga mempengaruhi intensitas cahaya yang masuk ke dalam lensa sampai ke sensor kamera. Dalam fotografi aperture ini dilambangkan dengan huruf "f" dengan satuannya diameter bilah-bilah logam tersebut.
Efek Samping Aperture: Depth of Field (DoF)
Penggunaan Aperture lebar akan menghasilkan ruang tajam yang tipis, sehingga hanya objek pada jarak fokus saja yang terlihat tajam. Efek ini biasanya digunakan untuk membentuk blur(bokeh) pada obyek-obyek lain didepan dan dibelakang obyek. Dan kebalikannya, pada Aperture sempit akan menghasilkan ruang tajam yang dalam, dan sering digunakan untuk foto landscape, produk, macri dan sebagainya
• kecepatan shutter/ Shutter speed
Shutter Speed atau biasa disebut dengan kecepatan rana adalah nilai kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya bisa masuk ke dalam sensor kamera. Shutter speed bisa diibaratkan dengan keran air, jika kita membuka keran air dengan lama maka air yang keluar banyak, sebaliknya jika kita membuka keran air dengan cepat maka air yang dikeluarkan tentunya sedikit.
Efek samping Shutter Speed: Freeze dan Motion Blur
Selain mengatur tingkat terang gambar, pengaturan shutter speed juga menentukan tertangkap atau tidaknya pergerakkan (motion) dari obyek. Pada Shutter speed cepat (semisal 1/1000), obyek akan terlihat tidak bergerak, atau sering disebut dengan efek "freezing". Dan sebaliknya pada shutter speed rendah akan terlihat kabur dan berbayang umumnya disebut dengan "motion blur".
• ISO.
ISO adalah sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya, jadi tiap kamera punya sensitifitas ISO yang berbeda-beda tapi kalo kalian pengen hasil foto kalian terlihat bening, usahakan selalu menggunakan ISO yang rendah.
Efek samping pemakaian ISO: Noise
Penggunaan ISO tinggi akan menyebabkan penurunan detail gambar dan muncul bintik-bintik pada gambar yang dikenal sebagai "noise atau "grain".
Didalam Exposure ini, terdapat istilah-istilah diantaranya
OVEREXPOSURE
Overexposure terjadi karena sensor terlalu banyak menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi terlalu terang.
CORRECTLYXPOSURE
ini merupakan yang paling seimbang (balance), tidak terlalu banyak menangkap cahaya maupun tidak terlalu sedikit menangkap cahaya, sehingga gambar/foto menjadi seimbang.
UNDEREXPOSURE
Underexposure terjadi karena sensor terlalu sedikit menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi gelap.
-Kesimpulan-
Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama lain dan sebelum masing – masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.
-Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi
http://www.wdlens.net/wpx/wp-content/uploads/2014/04/Tiga_Faktor_Exp_HiRes.pdf
http://alvin4blc.blogspot.co.id/2016/12/teknik-dasar-fotografi.html
Sekian dulu postingan dari saya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua.
-Wassalamualaikum wr.wb-
Daftar disini dengan email mu
ConversionConversion EmoticonEmoticon