Teknik Pencahayaan pada Fotografi

-Assalamualaikum wr.wb-



   Berjumpa lagi dengan blog saya yang sederhana ini. Kali ini saya akan memposting sebuah artikel yang judulnya sudah tercantum diatas, tanpa basa-basi lagi, mari kita bahas topiknya sekarang...

_______________________________________________________________

  -Latar Belakang-

   Teknik pencahayaan merupakan bagian yang sangat penting pada fotografi. Setiap pengambilan gambar mungkin memerlukan teknik pencahayaan yang berbeda untuk menyampaikan perasaan atau maksud dari suatu karya fotografi.
    Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan dan desain.

  -Maksud dan Tujuan-

   Pada teknik pencahayaan ini, pembaca diharapkan bisa memahami dan dan mempraktikkannya didalam kegiatan sehari-hari, baik itu dilingkungan belajar (sekolah), maupun di lingkungan masyarakat.

__________________

Sebelumnya kita harus tahu dulu fotografi
Apa sih fotografi ???

 -Pengertian

1. Fotografi
    Fotografi berasal dari bahasa yunani yaitu photos :cahaya dan grafo :melukis/menulis. Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya.

__________


 -Sejarah

1. Fotografi
   Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura. 
   Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
   Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes kepler pada tahun 1611. Johannes Keppler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tanda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali ada sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan diluar tenda diatas selembar kertas.
   Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.

  Teknik Pencahayaan
      Dalam seni Fotografi cahaya merupakan unsur yang paling penting. Jadi singkatnya jika seorang fotografer ingin memotret objek pada saat malam hari tanpa adanya bantuan sedikitpun cahaya, maka yang terjadi adalah foto / gambar yang dihasilkan hanya warna hitam.

   Berdasarkan arah datangnya cahaya, teknik pencahayaan (LIGHTING) dalam fotografi terbagi dalam  banyak jenis. Namun secara umum terdapat tujuh jenis teknik dasar pencahayaan yang dikenal dan sering digunakan saat memotret yaitu: Front light, Oval light, Side light, Rim light, Back light, Top light dan Ray og light.

   Teknik pencahayaan dalam fotografi diantaranya adalah:

Teknik Front Light
   Teknik front light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (Lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang fotografer. Cahaya yang datang saling berhadapan dengan area yang menjadi fokus utama objek foto, sehingga objek akan mendapatkan pencahayaan yang penuh.
Contoh gambar:


 Teknik Oval Light
   Teknik oval light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari sudut 45º dari posisi fotografer berada atau sekitar 3/4 dari posisi objek yang dipotret. Karakteristik dari teknik oval light ini adalah untuk memunculkan dimensi pada objek tanpa kehilangan karakter warna yang dimilikinya.
   Teknik ini banyak digunakan dalam studio dan dikenal dengan nama rembrant light atau lip. Biasanya digunakan reflector untuk membantu dalam memotret dengan teknik pencahayaan ini.
Contoh gambar:




 Teknik Side Light
   Teknik side light dalam fotografi merupakam teknik pencahayaan yang arah cahayanya datang tepat dari samping objek, sehingga posisi jatuhnya bayangan berada pada posisi lainnya

Contoh gambarnya:


  Teknik Rim Light
   Teknik Rim Light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan yang arah cahayanya datang dari belakang objek dengan sudut 1/4 objek, sehingga bagian depan akan tampak gelap.
Contoh gambar: 

  Teknik Back Light
   Teknik rim light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan yang memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari belakang objek yang dipotret. Fotografer berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.
Contoh gambarnya:




  Teknik Top Light
   Teknik Top Light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari bagian atas objek yang dipotret, sehingga memunculkan kilauan rambut (hair light), terlebih jika sumber cahaya berada agak belakang dari objek.
Contoh gambar:


    Dalam fotografi, peralatan untuk teknik pencahayaan adalah sebagai berikut:

  a.Flash atau Blitz
    Alat ini diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak dilarang bagi kita menggunakan flash pada siang hari. Penggunaan flash pada siang hari  biasanya untuk fill in. Contoh gambar:





 b. Slave Unit
     Dapat disebut juga sebagai alat sensor. Cara kerja Slave unit adalah menangkap cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave tersebut.
Contoh gambar:

  c. Sincro Cable/Kabel Sinkro
     Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannnya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera. Contoh gambar:





d.  Holder atau Braket

Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.Contoh gambar:



 e. Strobo atau Strobe
    Alat ini hampir dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main light sumber cahaya utama. jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan. Contoh gambar:






 f. Payung Reflektor
    Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas (menghasilkan cahaya yang hangat). Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo. Contoh gambar :

g.  Flash Meter


    Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera. Contoh gambar:



h. Infrared Sender
    Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
 Contoh gambar:

i. Trigger

   Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro. Contoh gambar:
j. Reflektor
   Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang brguna pada saat pemotretan. Contoh gambar:



   Alat-alat yang memperbaiki kerugian ini adalah semacam televisi dengan pembesaran. Pencahayaan yang baik adalah pencahayaan yang memungkinkan tenaga kerja melihat pekerjaannya dengan teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu, serta membantu terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan.
   Sifat-sifat dari pencahayaan yang baik ditentukan oleh:
a. Pembagian luminensi dalam lapangan penglihatan
b. Pencerahan kesilauan
c. arah sinar
d. Warna
e. panas pencahayaan terhadap keadaan lingkungan.


Kesimpulan
   Pada fotografi itu yang terpenting itu bukanlah objek, tempat, atau bahkan warna tapi yang terpenting adalah CAHAYA. Tanpa adanya cahaya maka suatu karya fotografi itu hanya berwarna hitam saja.


Referensi

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1317-bam-wijanarko
https://lensfotografi.blogspot.co.id/2015/02/teknik-pencahayaan-lighting-dalam.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi
https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/alat-bantu-fotografi/
https://kelasfotografi.wordpress.com/2013/08/25/pengertian-dan-sejarah-singkat-fotografi/

Demikian postingan saya kali ini, mudah-mudahan yang saya bagikan ini bermanfaat bagi anda semua...
Jangan lah bosan-bosan untuk menambah ilmu 

-Wassalamualaikum wr.wb-
Selanjutnya
« Post sebelumnya