Produksi Program Televisi

-Assalamualaikum wr.wb-


   Bertemu lagi dengan blog saya yang sederhana ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sebuah artikel yang pokok pembahasannya mengenai Teknik Produksi dan Penyiaran.

   Telah kita ketahui bersama bahwa wilayah Negara Republik Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari lima pulau besar dan ribuan pulau kecil yang tersebar di antara benua Asia dan Australia. Dengan Luas daratan sekitar 1,9 juta kilometer persegi yang didiami oleh jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa yang tersebar di sekitar 13 ribu pulau dengan kepadatan penduduk yang tidak merata. Hal ini merupakan faktor kendala dalam membina komunikasi antara pemerintah pusat dengan rakyat di
seluruh wilayahnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan bangsa. Hal ini mengakibatkan kesulitan dalam penyampaian informasi yang benar kepada masyarakat, karena informasi dapat direkayasa sedemikian rupa sehingga kebenarannya bisa diputarbalikkan. 
   Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk baca artikel di bawah ini.

______________________


-Pengertian-

   Siaran TV memiliki arti dan fungsi yang sangat penting untuk penyampaian informasi dari pemerintah maupun dari sumber-sumber yang lain untuk kepentingan nasional maupun regional. Informasi dari pemerintah berupa berita-berita pembangunan diseluruh wilayah Negara, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pengetahuan dan memotivasi masyarakat
untuk membangun daerahnya.
   Merencanakan sebuah program TV, seorang produser professional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi produksi dan tahapan pelaksanaan produksi.

-Latar Belakang-

   Dengan kemajuan teknologi di bidang elektronika komunikasi
dan komputer sangat mendukung kemajuan dalam teknologi
informasi. Sehingga kebutuhan akan informasi dalam kehidupan
modern seperti saat ini dapat terpenuhi dengan pemanfaatan
produk teknologi informasi. Produk-produk tersebut seperti :
telex, facsimile, telepon, radio, televisi, jaringan komputer atau
internet dan satelit.
   Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio-visual merupakan media paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah terpencil.
Kultur yang dibawa televisi dengan sendirinya mulai tumbuh di masyarakat

-Maksud dan Tujuan-

 Maksud dan tujuan dari dibuatnya program televisi diantaranya:

 * Mendapatkan penonton/pemirsa atau penonton sebanyak-banyaknya
 * Mendapatkan audien yang lebih spesifik sesuai dengan program televisi yang ditayangkan
 * Mendahulukan program-program yang dapat meningkatkan rating stasiun televisi itu sendiri.
 * Mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dari berbagi pihak demi meningkatkan stasus
 * Menayangkan program demi kepentingan publik.



____________________________


-Pokok Pembahasan-

   Baiklah, kini kita akan masuk pada pembahasan ..
  

Dalam Produksi penyiaran Televisi, ada berbagai hal yang harus kita ketahui. Dibawah ini adalah hal-hal yang harus diketahui oleh kita semua

-Jenis Informasi pada Siaran Televisi-
    Pada Produksi progrsm televisi, terdapat jenis-jenis program yang ada dalam penyiaran televisi. Jenis siaran Televisi, yang dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Berita.

    Beberapa stasiun siaran TV mengemas berita ini sesuai dengan selera masing-masing. Misalnya dengan menamakannya program liputan. Berdasarkan waktu siarnya lalu dikenal dengan nama liputan pagi, liputan siang, liputan petang dan liputan malam. Ada juga yang memberikan nama berita pagi, berita nusantara, berita siang, berita nasional dan berita malam. Ada pula yang menamakan topic pagi, topic siang, topic petang dan topic malam. Demikian pula yang menamakan focus, seputar Indonesia, expose, redaksi, metro hari ini dansebagainya
2. Hiburan.

    Siaran hiburan ini juga dikemas secara sangat variatif oleh setiap stasiun siaran TV. Misalnya film, sinetron, musik, kesenian, drama dan sebagainya. Film dapat dibedakan menjadi film anak-anak, dan untuk orang dewasa, Fim cerita, legenda, komedi dan sebagainya.
3. Entertaintmen.


   Jenis ini juga tergantung setiap stasiun siaran TV dalam mengemas program ini. Mereka saling menyuguhkan yang terbaik dan berusaha membuat semenarik mungkin untuk merebut pemirsanya. Hal ini kita sadari dan maklumi karena saat ini telah banyak stasiun penyiaran TV dengan kualitas dan karakternya masing-masing.
4. Iklan.

    Terdapat dua kelompok iklan yaitu iklan layanan masyarakat dan iklan produk barang tertentu dengan tujuan profit/ mencari keuntungan.
Iklan layanan masyarakat seperti hemat energi, beralih dari minyak tanah ke kompor gas dan sebagainya. Iklan yang profit misalnya rokok, pasta gigi, minyak goreng, dan sebagainya.

-Khalayak atau Pemirsa yang menjadi target Program televisi-
   Khalayak sasaran siaran televisi didasarkan pada : Umur dan
Status Sosial. Berdasarkan umur pemirsa televisi dikelompokan menjadi 3
yaitu
1. Anak-anak : Umur 5 sampai 10 tahun
2. Remaja/ Teeneger : Umur 15 sampai 25 tahun
3. Dewasa/ Adult : diatas 25 tahun

  Berdasarkan Status Sosial pemirsa televisi dibagi menjadi 3
kategori/ class, yaitu :
1. Kategori High Class: Kategori ini merupakan komunitas orang yang mempunyai status sosial/ pekerjaan tinggi seperti Pengusaha/ Boss, Orang Kaya dll.
2. Kategori Medium Class : Kategori ini merupakan komunitas orang yang mempunyai pekerjaaan sedang seperti mahasiswa, pelajar, pegawai, TNI/Polri, wiraswasta, dll.
3. Kategori Low Class : Kategori ini diisi oleh komunitas buruh dan
pengangguran.

-Stasiun Pemancar TV-

1. Studio Pemancar TV

   Sebuah stasiun pemancar harus mempunyai kelengkapan alat dan tempat/ruang sebagai pendukung program acara yang sudah dibuat. Kelengkapan studio sebuah stasiun siaran TV meliputi,

a. Ruang Studio Siaran.

Tempat penyiar / reporter menyiarkan informasi/berita. Ruangan ini dilengkapi meja dan kursi siar serta dekorasi ruang yang mendukung
estetika, Sistem penerangan studio, mic jepit dan beberapa kamera TV studio. Ruangan ini juga bisa digunakan untuk shoting paket siaran studio yang lain seperti dialog dan sebagainya.

b. Ruang Pengendali (control Room) Studio TV

   Merupakan Tempat produksi suatu acara bisa untuk Mixing paket siaran.
Ruangan ini berfungsi sebagai ruang pengendali rekaman yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan studio seperti mixer video, TV monitor setiap sumber audio visual satu monitor dan sebuah master monitor TV; Switcher
Video, Switcher lampu, VTR, VCD/DVD player, Telecine (pada stasiun yang besar memiliki ruang tersendiri), komputer dan sound system untuk keperluan talk back dengan ruang siaran maupun sebagai sumber audio/musik.

c. Ruang Telecine

  Pada studio yang lengkap telecine diletakkan pada ruang tersendiri. Telecine adalah peralatan transfer audio visual dari film, slide menjadi video audio.
Peralatan yang ada pada ruangan ini adalah proyektor film dari ukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm. ukuran ini disesuaikan dengan jenis ukuran film yang sudah standar ; Kamera Video untuk shoting proyeksi film sehingga menjadi
gambar video; sound system dan sebagainya.

d. Ruang Produksi/editing program

   Merupakan Tempat memproduksi suatu paket acara setelah proses shoting selesai. Ruangan ini terdapat peralatan produksi analog atau peralatan
produksi digital. Pada stasiun siaran TV yang besar ruang studio produksi
analog dan digital dibuat terpisah/tersendiri. Proses produksi digital merupakan pengembangan proses analog dikarenakan perkembangan
teknologi peralatan karena perkembangan di bidang elektronika. Sehingga studio produksi analog sudah tidak efektif lagi disamping bahan produksinya semakin langka dan mahal. Tetapi juga masih banyak yang memanfaatkan
supaya peralatan yang sudah ada tidak terbuang begitu saja.
   Peralatan studio produksi program analog terdiri dari mixer/switcher video, sumber video seperti VTR, VCR, VCD/DVD player; VTR/VCR untuk perekaman master; TV monitor; mixer audio, sumber audio seperti mic, tape deck,
equalizer, amplifier, PH, tape recorder, speaker, headpon dan sebagainya.

f. Ruang pemancar

    Adalah ruangan untuk menempatkan perangkat pemancar TV. Ruangan ini berisi cabin-cabin peralatan elektronik pemancar dan penerima sinyal
frekuensi gelombang TV dengan maupun gelombang mikro dari dan ke satelit. Selanjutnya dipancarkan ke masyarakat melalui peralatan pemancar dan antena yang dipasang di tower yang berada di luar studio.

g. Ruang Properti

   Adalah tempat pembuatan sarana pendukung untuk seting tempat/ruang sehingga sesuai dengan situasi dan kondisi yang diharapkan oleh naskah produksi TV. Tempat ini digunakan untuk merancang dekorasi, pembuatan lukisan untuk background, pembuatan miniatur, maket dan sebagainya.

h. Auditorium

   Adalah ruangan ini digunakan untuk berbagai acara seperti panggung musik, kesenian/budaya, lawak, talkshow interaktif dan acara-acara life lain yang akan melibatkan banyak artis maupun penonton/peserta. Peralatan yang dipasang di ruangan ini diantaranya sound sistem, genset, lampu spot dan tata lampu panggung, lcd monitor layar lebar, dan set peralatan rekaman video.

i. Ruang Sidang/Rapat

   Adalah ruangan ini digunakan untuk pertemuan, rapat koordinasi, diskusi dan sebagainya. Biasanya terdapat beberapa ruang jenis ini dengan ukuran
yang bervariasi. Peralatan yang ada ditempat ini diantaranya meja, kursi, laptop, lcd proyektor, layer dan sound system. Seting tempat duduk dapat diatur berubah-ubah sesuai dengan selera/ menurut kebutuhan.

j. Ruang Discotique/Perpustakaan

   Adalah ruangan ini sebagai tempat penyimpanan perangkat lunak seperti kaset video hasil shoting sebagai bank gambar, kaset / tape / CD hasil
produksi program dan musik lagu,instrumental, sound efek dan sebagainya yang disusun rapi dengan penomeran khusus, sehingga memudahkan pencarian. Disamping software (perangkat lunak) juga untuk menyimpan arsip
naskah program, buku-buku referensi dan sebagainya. Ruangan ini dilengkapi dengan computer untuk keperluan administrasi dan juga disediakan hardware(perangkat keras) untuk memutar ulang program serta ruang baca.

k. Ruang Gudang / Peralatan

    Adalah ruangan ini digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan stasiun siaran TV dengan tujuan agar dapat diadministrasikan dengan baik. Peralatan-peralatan tersebut diantaranya kamera, lampu, tripot, kabel-kabel TV monitor, mixer video, sound sistem dan peralatan lain yang tidak dipasang tetap. Peralatan ini biasa digunakan untuk shoting outdoor.

l. Ruang Bengkel

   Adalah ruangan ini digunakan oleh petugas perawatan dan perbaikan peralatan untuk menangani peralatan-peralatan yang rusak untuk diperbaiki.

m. Ruang Humas dan Marketing. Ruangan ditempati oleh manager dan staf bagian humas dan pemasaran untuk merencanakan dan menjual program siaran kepada masyarakat pengusaha melalui pemasangan iklan.

n. Ruang Sekretariat

   Adalah ruangan ini merupakan ruangan kantor yang ditempati oleh pimpinan dan staf sekretariat untuk melaksanakan kegiatan administrasi perusahaan penyiaran TV.

o. Ruang Manager.

Merupakan ruangan kantor yang ditempati oleh para manager untuk melaksanakan tugasnya memanage perusahaan penyiaran TV

-Peralatan Studio TV dan Fungsinya-
    Pada ruang studio siaran terdapat beberapa peralatan sebagai berikut.

a. Kamera studio yang dilengkapi tripot dan dolly / craine. Kamera berfungsi untuk menangkap gambar/visual dari obyek. Biasanya telah dilengkapi micropon untuk menangkap suara didepan kamera. Kamera juga dilengkapi
dengan VCR untuk merekam gambar dan suara dari obyek. Tripot berfungsi sebagai penyangga kamera agar tidak goyang.

b. Lampu studio yang dipasang tetap dan lampu portable yang dilengkapi dengan stand lampu. Lampu berfungsi untuk penerangan agar cahaya yang mengenai obyek mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kamera, sehingga dapat diperoleh gambar yang berkualitas/jelas. Lampu studio yang di pasang tetap pada plafon diatas arena shoting jumlahnya lebih dari 10 lampu dan arahnya diatur sehingga mengarah pada obyek.

c. Switcher box lampu. Terdiri dari kumpulan switch (skakelar) lampu yang masing-masing berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu studio. Switcher box dihubungkan ke sumber listrik melalui panel sekering pengaman otomatis/MCB ke switcher utama jenis handle.

d. TV monitor. Berfungsi sebagai display kamera untuk memonitor hasil pengambilan gambar setiap kamera sehingga bisa diketahui kualitasnya agar dipilih sutradara untuk direkam di master VTR. Oleh karena itu
Setiap kamera dipasang satu monitor. Master VTR juga membutuhkan dipasang satu monitor untuk mengetahui gambar dari kamera mana yang sedang direkam di VTR. Pemilihan gambar dilaksanakan oleh switcherman dengan memilih menggunakan mixer Video yang telah dilengkapi dengan vasilitas switcer.

e. Mixer/Switcher video digunakan untuk menerima masukan dari setiap kamera yang digunakan untuk shoting dan meneruskan ke VTR untuk direkam. Alat ini juga berfungsi untuk memilih gambar dari kamera mana yang akan direkam ke VTR. Dan efek-efek apa yang akan dipilih dan digunakan sebagai transisi perpindahan gambar dari kamera yang satu
ke kamera yang lain oleh sitcherman atas perintah sutradara.

f. VTR (video tape recorder) / VCR (video cassette recorder). Digunakan untuk merekam gambar dan suara obyek yang dishoting. VTR menerima masukan gambar dari mixer video dan masukan suara dari mixer audio atau langsung dari micropone yang dipasang pada obyek shoting. Keluaran dari VTR dihubungkan ke pesawat pemancar yang ada diruang pemancar untuk dipancarkan sebagai siaran langsung atau direkam dulu pada pita magnetis, diedit dan dijadikan dalam bentuk kaset atau keping VCD/DVD program
untuk siaran tunda/tidak langsung.

g. Sound system yang terdiri dari mic, mixer audio, equalizer, amplifier, speaker, headpone, tape recorder/cassette recorder, piringan hitam, CD/DVD player dan sebagainya. Sound sistem digunakan untuk keperluan talk back
komunikasi antara kamerawan dengan sutradara/pengarah dalam rangka koordinasi, pemberian instruksi oleh pengarah kepada kamerawan.Talkback juga disalurkan ke ruang-ruang lain seperti ruang telecine untuk koordinasi pemutaran film, slide dan sebagainya.

h. Telecine yang terdiri proyektor film 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm, screen, dan pengarah proyeksi, kamera video, tv monitor. Telecine berfungsi untuk mengubah dari bentuk film ke video sehingga dapat disiarkan ke masyarakat
melalui pemancar TV

i. Komputer editing. Yaitu komputer yang berisi program aplikasi untuk keperluan editing program dan animasi seperti program pinacle studio, matrox, adobe premiere dan sebagainya. Sebagai komputer editing video perlu memiliki memori yang besar demikian pula kapasitas hard disk yang besar pula untuk menyimpan data-data gambar yang cukup banyak.


   Setelah beberapa hal diatas, ada ti hal penting lagi yang harus kita ketahui. Tiga hal itu adalah

 1. Materi Produksi
     Bagi seorang Produser, materi produksi dapat berubah apa saja, kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Seorang produser profesional  dengan cepat mengetahui apakah materi atau bahan yang ada dihadapannya akan menjadi materi produksi yang baik atau tidak
   Kepekaan kreatif dalam melihat materi produksi ini, dimungkinkan oleh pengalaman, pendidikan dan sikap kritis. Selain itu, visi akan menentukan banyak kesanggupannya menjadikannya materi produksi itu berkualitas. Visi sangat menentukan pilihan materi produksi.
   Suatu kejadian yang istimewa biasanya merupakan materi produksi yang baik untuk program-program dokumenter atau sinetron. Tentu saja kejadian itu masih harus dilengkapi dengan latar belakang kejadian dan hal-hal lain yang perlu, untuk menjadikan program itu sebuah program yang utuh. Untuk itu, masih diperlukan riset yang lebih mendalam agar semua data yang bersangkut-paut dengan materi produksi itu.
   Dari hasil riset materi muncul produksi gagasan atau ide yang kemudian akan diubah menjadi tema untuk program dokumenter atau sinetron (film TV).

2. Sarana Produksi
    Saran produksi yang menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standar yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran  seluruh kesiapan produksi.
   Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan pencahayaan. Sebaiknya setiap unit memiliki daftar peralatan (equipment list) sendiri-sendiri.
   Pertimbangan penggunaan peralatan dan jumlahnya tergantung pada program yang akan diproduksi. Produksi musik life show memerlukan jumlah berlipat untuk tiap unit dibandingkan dengan produksi Electronic News Gathering (ENG) untuk liputan berita yang sering kali hanya menggunakan satu kamera, mike, dan satu lampu. Didalam perencanaan, daftar peralatan (equipment list) berikut ini sangat perlu dibuat untuk mengetahui jumlah dan macam peralatan yang dipakai.

3. Tahapan Produksi

   Suatu program acara televisi memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang untuk dapat diproduksi. Mulai dari materi yang menarik, tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi pelaksana. Suatu produksi program yang melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya yang besar memerlukan suatu organisasi yang rapi agar pelaksanaan produksi jelas dan efisien.
    Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP),yaitu:




1) Pra-Produksi
    Merupakan tahap perencanaan dan persiapan dari sebuah produksi, tahap ini meliputi:
a) Ide atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak dijadikan sebuah program. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan gagasan tersebut.
b) Pembuatan naskah kasar serta treatment produksi dari hasil pengembangan gagasan dan riset.
c) Perencanaan awal, tahap ini meliputi perencanaan interprestasi produksi (planning meeting), stage desain, tata cahaya, tata suara, make up, wardrobe dan fasilitas teknik.
d) Pengadaan casting dan menentukan artis, kemudian blocking dan penyempurnaan naskah.
e) Perencanaan teknis, tahap ini untuk menentukan peralatan yang dibutuhkan sesuai konsep seperti pemilihan kamera. Perencanaan grafis, konstruksi produksi, penyelesaian administrasi kontrak dan perijinan, budgeting serta pemantapan produksi.
f) Rehearsal script, yaitu naskah yang digunakan untuk persiapan ketika latihan, dalam naskah ini sudah tercantum secara detil tentang setting, karakter, dialog dan adegan.
g) Pra-studio rehearsal, dimulai dengan briefing kru serta reading para pemain yang dipimpin oleh sutradara atau pengarah acara. Pengarah acara mengarahkan pemain, blocking, posisi, pengadeganan sesuai dengan treatment yang dibuat.
h) Run trough, dimana rehearsal studio dilakukan mulai dari blocking kamera, tata cahaya, tata artistik dan pemain melakukan latihan hingga terbiasa dan nyaman di studio.

2) Produksi
    Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan kru dan artis yang terlibat. Masing-masing kru melaksanakan tugasnya seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai naskah maupun rundown yang ada.
    Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.

3) Pasca-produksi
    Merupakan tahap akhir dari sebuah produksi program acara televisi, setelah produksi lapangan maka materi masuk dalam pos editing. Tahap ini meliputi:

a) Editing
    Proses penyusunan gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan barkesinambungan sesuai konsep naskah. Dalam tahap editing ini yang pertama dilakukan adalah:
1) Editing offline
    Yaitu memilah materi yang dianggap bagus sesuai catatan selama produksi berlangsung. Kemudian dilakukan capturing atau digitizing yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam editing offline ini gambar disusun mengikuti urutan adegan namun bisa dimulai dari adegan manapun mungkin dari tengah awal baru akhir, baru kemudian disusun berurutan .
2) Editing online
    Tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu penambahan insert, pemberian efek gambar, suara, transisi, musik, credit title dan penyesuaian durasi tayang.
3) Mixing
    Setelah semua komponen gambar dan suara selesai disusun selanjutnya adalah mixing audio sesuai standar penyiaran. Disini proporsi suara diatur mana suara yang perlu dominan dan mana yang dijadikan backsound jangan sampai suara saling mengganggu. Setelah semua selesai maka selanjutnya adalah print to tape atau diubah kembali kedalam pita kualitas broadcast.

-Kesimpulan-

   Sebuah industri televisi tidak akan bejalan tanpa adanya program acara. Program acara terdiri dari beberapa jenis, yaitu in house dan program akuisisimerupakan program yang diproduksi sendiri oleh stasiun televisi itu sendiri. Sedangkan  program akuisisi merupakan program yang dibeli oleh pihak televisi. Program acara yang dibuat didalam studio baik siaran langsung maupun siaran tunda memerlukan sistem dan perlengkapan kerja. Sehingga semuanya dapat bersinergi dan menghasilkan program yang baik dalam segi kualitas siar.

-Referensi-

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyiaran
http://sieditor.blogspot.co.id/2012/04/tahapan-produksi-program-acara-televisi.html
https://www.academia.edu/7326728/Perlengkapan_dan_Jalur_Kerja_Studio_Televisi_and_Radio


_________________________

   Sekian dulu postingan saya kali ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua...

-Wassalamualaikum wr.wb-


Selanjutnya
« Post sebelumnya