-Assalamualaikum wr.wb-
Bertemu lagi dengan blog saya yang sederhana ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sebuah artikel dengan pokok pembahasannya melanjutkan pembahasan sebelumnya yaitu Storyboard
-Pengertian-
Papan cerita (bahasa Inggris: Storyboard) adalah salah
satu cara alternatif untuk mensketsakan kalimat penuh sebagai alat
perencanaan. Papan cerita menggabungkan alat bantu narasi dan visualisasi pada selembar kertas sehingga naskah dan visual terkoordinasi
-Latar Belakang-
Dengan mengacu pada rencana shooting dalam storyboard para pemain dan kru dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat dan tepat.
Storyboard juga berguna bagi editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda-beda menjadi sesuai dengan skenario dengan lebih mudah dan cepat.
-Maksud & Tujuan-
Storyboard sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting dan kameraman memungkinkan seorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya sebagai alat untuk mengkomunikasikan ide keseluruhan film menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita.
-Pokok Pembahasan-
Dalam pembuatan Storyboard, terdapat tiga metode kerja, yaitu Penentuan jalan cerita, Desain dan sentuhan akhir.
1. Penentuan jalan cerita
Dalam merencanakan produksi video, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat storyboard
(sketsa gambar yang berurutan sesuai dengan naskah), agar Anda dapat
membuat naskah cerita menjadi lebih hidup dan video tersebut dapat
disajikan kepada orang lain. Storyboard adalah rangkaian cerita
yang memberikan rincian video, dan ilustrasi adegan utama, yaitu
bagaimana latar belakangnya, siapa yang akan ada dalam video, dan adegan
apa yang akan ditampilkan. Storyboard biasanya digunakan sebagai
contoh adegan film, musik video, produksi televisi, dan lain-lain, dan
dapat dibuat secara manual atau menggunakan media digital. Bacalah untuk
mengetahui bagaimana cara membuat ilustrasi storyboard cerita Anda.
Membuat parameter mengenai kapan dan di mana cerita akan berlangsung,
serta menentukan urutan kejadian cerita yang akan terjadi secara
kronologis, merupakan cara terbaik untuk mengatur cerita Anda sehingga
Anda dapat mulai diadaptasikan ke dalam sebuah video. Jika cerita Anda
tidak memiliki urutan waktu yang sempurna (contohnya: jalan cerita
kembali ke masa lalu, jalan cerita "lompat" maju ke masa depan,
pergantian perspektif, resolusi jalan cerita berganti, perjalanan waktu,
dll.), Anda masih dapat membuat timeline (daftar kronologi) narasi.
- Buatlah urutan adegan utama sesuai dengan urutan cerita yang akan ditampilkan dari awal hingga akhir, karena urutan adegan ini merupakan jalan cerita yang akan ditayangkan pada layar film.
- Jika Anda membuat storyboard untuk sebuah iklan, buatlah adegan yang akan ditampilkan beserta urutannya.
Ingatlah adegan utama dalam cerita Anda.
Storyboard
dibuat untuk memberitahu penonton inti cerita yang akan dituangkan ke
dalam bentuk film. Intinya bukan mencoba untuk menuangkan kembali
seluruh rangkaian cerita ke dalam sebuah buku, namun untuk menunjukkan
bagian utama yang dapat menarik perhatian penonton. Pikirkan cerita Anda
dan pikirkan pula adegan utama mana yang ingin Anda gambarkan pada storyboard.
- Pilihlah adegan yang menunjukkan jalan cerita dari awal hingga akhir.
- Titik balik cerita merupakan hal yang penting untuk ditunjukkan. Dalam beberapa waktu, bisa saja terjadi perubahan jalan cerita sehingga Anda perlu memasukkannya ke dalam storyboard.
- Anda juga mungkin ingin memberikan perubahan pada latar belakang tempat. Jika cerita dimulai di satu kota dan berpindah ke kota lain, pastikan bahwa hal tersebut sudah jelas tertuang di dalam ilustrasi Anda.
- Jika Anda membuat storyboard untuk sebuah iklan, prosesnya pun tidak akan berbeda: pilihlah gambar utama yang akan merepresentasikan arah film dari awal hingga akhir. Sebagai panduan umum, ingatlah bahwa untuk iklan berdurasi 30 detik, storyboard tidak boleh lebih dari 15 kerangka. Gunakan rata-rata 2 detik untuk setiap kerangka.
Tentukan seberapa terperinci jalan cerita Anda.
Storyboard
bisa saja dibuat dengan sangat terperinci, contohnya yaitu dengan
memberikan ilustrasi yang menggambarkan setiap cerita. Jika Anda sedang
mempersiapkan film dengan durasi yang panjang, Anda perlu bekerja keras
untuk mendapatkan storyboard yang terperinci. Namun, Anda bisa saja memotong film tersebut menjadi adegan terpisah dengan masing-masing storyboard.
Jika Anda ingin memotong film tersbut, Anda perlu membuat representasi
terperinci mengenai perkembangan masing-masing adegan yang juga berguna
untuk membuat storyboard tetap teratur selama produksi film.
2. Desain
- Jika Anda sedang membuat film dan Anda ingin memisahkannya adegan-per-adegan, Buatlah shot list (daftar pengambilan gambar). Anda perlu memikirkan komposisi dan rincian setiap adegan pada shot list yang terlibat dalam proses pembuatan film.
- Ingatlah bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan kejelasan visual dan untuk membuat setiap penonton memiliki pemahaman yang sama. Visual yang dibuat tidak perlu berupa hasil karya seni. Berhati-hatilah ketika memilih rincian untuk storyboard Anda. Anda pasti tidak ingin membuat penonton terlalu "pusing" saat berusaha menafsirkan ilustrasi Anda sehingga gagal memahami pesan utama yang Anda ingin sampaikan.
- Storyboard yang baik akan mudah dipahami oleh setiap orang yang melihatnya. Seorang sutradara, juru kamera, pemilih adegan, atau bahkan orang yang mengatur properti mungkin meminta storyboard sebagai referensi, panduan, dan arahan.
Tulislah deskripsi pada setiap kolom yang akan ditunjukkan.
Sekarang jika Anda telah menentukan adegan utama yang ingin
ditunjukkan, pikirkan bagaimana caranya menggambarkan setiap adegan pada
setiap ilustrasi. Lihatlah shot list Anda dan tulislah deskripsi
masing-masing bagian terpenting dari setiap adegan. Hal ini akan
membantu Anda menentukan apa yang seharusnya digambarkan pada storyboard Anda.
- Contohnya, Anda mungkin ingin setiap adegan kecil menggambarkan percakapan antara dua karakter utama. Apa yang diperlukan untuk menyampaikan gambar ini? Apakah karakter tersebut bertengkar, atau tersenyum, atau bergerak menuju suatu tujuan? Adegan-adegan itu seharusnya ada dalam setiap gambar.
- Pikirkan latar belakangnya, karena latar belakang pun penting untuk diperhatikan. Pentingkah untuk memiliki pemandangan tertentu pada latar belakang di belakang pemain?
2. Desain
Pilihlah media yang akan digunakan untuk membuat template Anda.
Anda dapat menggambar sendiri template storyboard
dengan cara membagi papan poster menjadi bingkai kosong dengan ukuran
yang sama menggunakan pensil dan penggaris. Susunannya pun harus
terlihat sama dengan buku komik yang menggunakan kolom persegi panjang
untuk menunjukkan bagaimana adegan akan terlihat di layar. Jika Anda
ingin memilih, Anda dapat menggunakan "Adobe Illustrator",
"storyboardthat.com", "Microsoft PowerPoint", "Amazon's Storyteller",
atau "inDesign" untuk membuat template storyboard dalam bentuk vertikal maupun horisontal.
Tambahkan informasi lainnya.
Di sebelah atau di bawah setiap kolom, masukkan deskripsi mengenai apa yang terjadi pada setiap adegan. Masukkan pula dialog yang terjadi. Tambahkan informasi mengenai seberapa lama waktu pengambilan adegan. Lalu, berikan nomor pada setiap kolom yang ada agar mudah dijadikan sebagai referensi ketika Anda mendiskusikan storyboard dengan yang lainnya.
- Ukuran kolom harus digambarkan dalam perbandingan aspek yang sama seperti video yang sudah selesai, contohnya 4:3 untuk layar televisi, atau 16:9 untuk fitur layar film. Anda dapat membeli lembar dokumen khusus dengan ukuran ini.
- Template storyboard untuk iklan seharusnya berbentuk bingkai empat persegi panjang, tempat Anda akan memasukkan visualnya. Jika Anda ingin memasukkan keterangan, pastikan ada celah untuk Anda dapat menulis deskripsi video. Selain itu, harus ada juga kolom untuk audio untuk Anda dapat memasukkan dialog dan suara atau musik.
- Jika Anda membuat storyboard untuk lebih dari satu video, Anda perlu memiliki "Wacom"™ tablet yang bagus agar Anda dapat memasukkannya langsung ke dalam "Photoshop".
- Jika Anda tidak ingin membuat desain gambar, Anda dapat menyewa seniman yang profesional khusus untuk menggambarkan desain gambar. Anda perlu mendeskripsikan apa yang terjadi pada setiap kerangka dan memberikan artis tersebut naskah tertulis untuk dikerjakan. Ia akan memberikan Anda kerangka ilustrasi hitam-putih atau berwarna yang dapat Anda pindai (scan).
Buatlah sketsa gambar Anda.
Mulailah membuat adegan dengan cara menggambarkan sketsa yang Anda buat ke dalam template
yang ada. Sketsa ini hanyalah konsep kasar, sehingga Anda tidak perlu
membuatnya dengan sempurna. Jika Anda membuat sketsa setiap adegan,
tambahkan sketsa tersebut dengan elemen-elemen berikut ini, sambil
menghapus dan menggambar kembali sesering mungkin:
- Komposisi (pencahayaan, latar depan/latar belakang, palet warna, dll.)
- Sudut pengambilan gambar oleh kamera (tinggi atau rendah)
- Jenis pengambilan film/shot (wide shot, close-up, over-the-shoulder shot, tracking shot, dll.)
- Properti (objek dalam kerangka)
- Aktor (orang-orang, binatang, kartun yang sedang berbicara, dll)
- Efek khusus
Tambahkan informasi lainnya.
Di sebelah atau di bawah setiap kolom, masukkan deskripsi mengenai apa yang terjadi pada setiap adegan. Masukkan pula dialog yang terjadi. Tambahkan informasi mengenai seberapa lama waktu pengambilan adegan. Lalu, berikan nomor pada setiap kolom yang ada agar mudah dijadikan sebagai referensi ketika Anda mendiskusikan storyboard dengan yang lainnya.
Selesaikan storyboard Anda.
Ketika Anda telah
selesai membuat poin utama dan menyelesaikan pembuatan desain untuk
setiap kerangka, lihatlah kembali pekerjaan Anda dan lakukan berbagai
perubahan akhir yang diperlukan. Pastikan bahwa setiap kolom
menggambarkan tindakan yang ingin Anda sampaikan. Lihat kembali
deskripsi dan dialog yang ada, jika perlu. Akan jauh lebih baik jika ada
orang lain yang melihat storyboard yang Anda buat, untuk memastikan bahwa storyboard tersebut berjalan dengan baik dan tidak membingungkan.
3. Sentuhan akhir
-Kesimpulan-
Storyboard merupakan alternatif pembuatan sketsa suatu kalimat sebagai alat perencanaan.
Storyboard memiliki fungsi sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya , mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, kameraman dll.
-Referensi-
https://id.wikipedia.org/wiki/Papan_cerita
http://alvin4blc.blogspot.co.id/2016/12/storyboard-pengertian.html
http://id.wikihow.com/Membuat-Storyboard
Demikian postingan saya kali ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua...
- Pertimbangkan penambahan warna. Jika Anda membuat storyboard untuk iklan, penambahan warna akan membantu ide Anda untuk terus berkembang.
- Ingatlah bahwa tidak begitu penting untuk membuat gambar yang realistis atau yang sempurna. Tergantung pada penglihatan penonton, gambar berupa garis-garis yang sederhana pun mungkin sudah cukup. Pada kebanyakan kasus, storyboard tidak perlu sempurna, dan hanya perlu masuk akal agar dapat diterima oleh tim Anda.
3. Sentuhan akhir
Berpikirlah dalam tiga poin perspektif.
Ketika ilustrasi storyboard
Anda tidak terlihat seperti buatan seniman profesional, ada beberapa
trik seniman yang Anda dapat gunakan untuk membuat gambar Anda terlihat
lebih seperti adegan film. Memang hal ini tidak wajib, namun dapat
membantu orang-orang yang bekerja dengan Anda untuk memvisualisasikan
pengambilan gambar dengan lebih jelas.
- Daripada menggambar seluruh karakter seolah-olah mereka berdiri pada garis horisontal yang sama, lebih baik Anda meletakkannya dalam sebuah perspektif. Berdirilah sedikit jauh dari kamera, dan kemudian berdirilah lebih dekat. Gambar yang lebih jauh dari kamera harus terlihat lebih kecil dengan kaki yang lebih tinggi, dan gambar yang lebih dekat dengan kamera harus terlihat lebih besar dengan kaki yang lebih rendah.
- Ketika Anda harus mengadaptasi storyboard ke dalam film, Anda harus memikirkan bagaimana caranya mengatur pengambilan gambar.
Berikan alasan yang tepat ketika Anda memotong pengambilan gambar.
Jika Anda membuat storyboard
film, pikirkan alasan mengapa Anda membuat setiap potongan menjadi
pengambilan gambar baru. Memajukan cerita bukan berarti lompat pada poin
jalan cerita selanjutnya. Anda perlu memberikan alasan yang tepat
mengapa karakter tersebut melakukan apa yang mereka lakukan. Memberikan
alasan di balik pemotongan pengambilan gambar akan membantu Anda
menemukan cara membangun ketegangan dan tetap menjaga cerita berlanjut
ketika membuat film tersebut.
- Contohnya, jika Anda ingin memotong satu adegan dengan yang lainnya, pastikan karakter dalam adegan pertama tetap maju mendekati pintu, karena mereka mendengar sebuah suara.
- Hal ini membantu cerita Anda untuk tetap berlanjut dan membuat penonton untuk tetap tertarik.
Biarkan storyboard Anda berkembang selama proses pembuatannya.
Storyboard
Anda dapat menjadi alat yang bagus ketika Anda mengatur pengambilan
gambar dan menyutradarai film Anda. Namun, terlalu bergantung pada storyboard
pun dapat membuat film Anda menjadi terlalu "sempit". Jika Anda membuat
film, Anda harus terbuka untuk mengambil gambar yang sebelumnya tidak
Anda pikirkan. Biarkan diri Anda keluar dari batas-batas storyboard, atau setidaknya relakan diri untuk melakukan perbaikan, sehingga proses pembuatan film dapat berjalan dengan lebih alami.
- Tetaplah menerima masukan orang lain, terutama jika Anda bekerja dengan tim kerja yang ahli dalam bidang perfilman. Storyboard dibuat untuk diperbaiki dan diubah. Selain itu, storyboard pun dapat dikembangkan dengan ide yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan oleh Anda.
- Para sutradara film memiliki gaya yang berbeda-beda dalam menulis storyboard. Beberapa di antaranya membuat storyboard dengan amat teliti, dan beberapa lainnya menggunakan storyboard sebagai panduan yang tidak begitu wajib untuk digunakan.
Tips
- Jika Anda tidak dapat menggambar, ada beberapa perangkat lunak yang dapat membantu Anda membuat storyboard, dengan memilih dan menempatkan objek dari kumpulan grafik yang tersedia.
- Storyboard memiliki kegunaan lain selain pembuatan video, misalnya ilustrasi urutan adegan atau desain situs web yang rumit.
-Kesimpulan-
Storyboard merupakan alternatif pembuatan sketsa suatu kalimat sebagai alat perencanaan.
Storyboard memiliki fungsi sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya , mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, kameraman dll.
-Referensi-
https://id.wikipedia.org/wiki/Papan_cerita
http://alvin4blc.blogspot.co.id/2016/12/storyboard-pengertian.html
http://id.wikihow.com/Membuat-Storyboard
Demikian postingan saya kali ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua...
-Wassalamualaikum wr.wb-
Daftar disini dengan email mu
ConversionConversion EmoticonEmoticon